Perbedaan CEO dan Wirausahawan

Yow! Saya kembali! Postingan kali ini, saya mau menjelaskan apa sih bedanya Chief Executive Officer atau bahasa gaulnya CEO, dengan entrepreneur? Banyak orang benar-benar bingung antara menjadi seorang wirausahawan dan menjadi CEO. Sebenarnya sama saja tetapi mereka sebenarnya adalah dua hal yang SANGAT berbeda. Oya, ngomong-ngomong entrepreneur itu udah saya jelasin di postingan sebelumnya ya!

Jadi entrepreneur itu yang memiliki ide. Kadang saking penuhnya, entrepreneur sering kurang bisa mengendalikan keluarnya ide itu. Ada pengecualian, tentu saja. Tapi semua pengusaha cenderung memiliki ide beruntun dalam mereka - dan mereka tidak pernah benar-benar kehilangan satu idepun! ( Kalaupun hilang, bisa tanya kemana hilangnya. Hehe ). Terkadang ide-ide itu masih disesuaikan dengan sejumlah aturan memang biasanya diterapkan masing-masing wirausahawan, tergantung tujuan mengapa ia ingin memiliki sebuah usaha.

Misal saja saya (hehehe) ingin berwirausaha karena ada sejumlah aturan perdagangan yang telah diatur dalam agama saya, Islam. Tentu saja, Islam business. Tujuan saya adalah mendekatkan diri pada Allah 'Azza wa Jalla, menggapai pahala yang banyak sekali di dalam perdagangan itu, misal membantu orang miskin, mendirikan sekolah khusus orang miskin, mendirikan pesantren, dan banyak sekali. Jadi saya dapat dua kenikmatan: dunia perdagangan dan akhirat! Kalau begitu, apa tujuan anda berwirausaha?

Nah, ini. Ketika entrpreneur mulai menjalankan usahanya, secara default dia adalah seorang CEO.

Jadi setelah perusahaan mereka mendapatkan beberapa keberhasilan, banyak pengusaha menyewa seorang "CEO profesional." Kemudian pengusaha mengasumsikan peran yang berbeda dan lebih bertarget, melakukan apa yang dia melakukan yang terbaik. Peran mungkin dalam pemasaran, menemukan, menciptakan, berinovasi ... atau bisa juga teknis di alam.

Tentu saja, ada juga banyak pengusaha luar sana yang telah terbukti menjadi CEO ternama. Tapi itu memang membutuhkan banyak konsentrasi! Sebab, terlalu banyak batasan yang seharusnya si entrepreneur tidak terbatasi oleh itu. Nah, batasan-batasan itulah, yang menjadikan CEO pada dasarnya adalah manajer. Seorang CEO harus memiliki bakat untuk mengorganisasi pembangunan, penataan, mengawasi rincian, mengawasi keuangan, dan secara umum menjaga perusahaan dalam jalurnya.

Selain itu, pekerjaan seorang CEO adalah untuk menjaga agar perusahaan bergerak maju. Tanggung jawab terbesar tunggal dari seorang CEO adalah untuk membangun "nilai pemegang saham".

Faktanya adalah, pengusaha paling tidak ingin untuk berpikir tentang nilai pemegang saham. Seringkali pengusaha hanya ingin melukis di kanvas - tidak perlu khawatir menjual lukisan, iklan, dan pemenuhan. Seringkali hal terakhir pengusaha ingin lakukan adalah mencari tahu berapa banyak biaya untuk karya nya sehingga perusahaan membuat keuntungan dan tidak bangkrut! Mirip mandor? Bukan sih. Karena entrepreneur sudah seharusnya menjaga kolega-koleganya untuk tetap nyaman bekerja untuk dirinya. Bukan seperti rentenir yang mengejar-ngejar sampai ujung alam semesta :P.

Perbedaan yang paling terlihat – dari sudut pandang kenyamanan bekerja  - adalah sebagai berikut : Ide baru merupakan jeruk yang segar dan baru dikeluarkan dari kulkas bagi entrepreneur, sementara Ide baru merupakan penanaman bibit bunga baru yang - mau tidak mau - waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk merawat bunga itu agar mekar dan harum menjadi semakin banyak bagi CEO. Ide-ide baru memang merupakan tantangan struktur dan organisasi, dan itu berarti seluruh CEO banyak bekerja ekstra dan membosankan untuknya.

Tentu saja ada banyak pengusaha yang bisa berlaku sebagai CEO. Kadang-kadang "start-up" semacam CEO bisa saja kreatif dan penuh ide, tetapi masih memiliki pola pikir yang sangat terstruktur dari orang bisnis yang baik.

Jadi ternyata bisa kita simpulkan, bahwa seniman merupakan entrepreneur terbaik! Dia melukis untuk kebutuhan batinnya, serta kebutuhan finansialnya. Imbang kan?

Bisnis adalah seni yang mengisi yang perlu dalam dari seorang CEO.

CEO Misteri adalah pengusaha muda yang memulai sebuah perusahaan sekarang melakukan hampir $ 2 Juta hak tahun di kamar asramanya!

Sekarang ia memungkinkan Anda untuk menonton di atas bahunya saat ia belajar lebih banyak tentang kewirausahaan. Anda bahkan dapat mendengarkan ketika ia wawancara CEO yang mengelola $ 100 Juta + perusahaan!