Yahoo!

Make Your Domains Yahoo! for Only US$9/yr!

Kamis, 03 Maret 2011

Ayam Kampung vs Ayam Broiler


Yeay, saya kembali menulis blog! Setelah sekian lama banyak berseliweran tugas dan, ehem, ujian-ujian a-la Kelas Dua Belas IPS (sampai dua bulan ke depan. ngah ngah ngah..), akhirnya saya bisa menyempatkan sedikit waktu luang untuk berbagi ide dan cerita.

Setelah paragraf ini, sebenarnya saya telah menuliskan banyak hal. Tetapi saya kurang mampu menyimpulkannya, karena beratnya otak kanan saya yang dipenuhi imajinasi. Saya hanya menggelontorkannya begitu saja tanpa menjadikan paragraf demi paragraf berkoherensi.

Saya ingin membicarakan hikmah dari ayam kampung dan ayam broiler. Kedua ayam ini secara akal dangkal pasti sama: ayam. Tetapi, dalam hemat saya kedua ayam ini bisa mencerminkan sifat seseorang yang umum kita temukan dalam masyarakat, dan yang langka lagi mahal di dalam masyarakat umum. Apa sih bedanya?

Kalau kita perhatikan garis besar kehidupan sehari-hari ayam terdiri dari tiga hal: makan, istirahat, dan reproduksi alias ngendhog. Ayam, entah itu broiler atau kampung, makan untuk memenuhi rasa lapar. Kemudian beristirahat, entah itu tidur atau bermain-main atau jalan-jalan. Dan kemudian muncul hasrat untuk memperbanyak diri lewat aktivitas reproduksi.