Yahoo!

Make Your Domains Yahoo! for Only US$9/yr!

Senin, 18 Juli 2011

Langkah Besar dan Tepat di Persimpangan

Bismillaah.

Tanpa rencana untuk kembali ke ranah blog. Tidak ada yang diharapkan dan ditujukan untuk kembali lagi, sebenarnya. Hanya sedikit perasaan rindu untuk kembali ke halaman coklat nan sederhana ini. Mengalir sajalah.

Sudah berapa bulan, setelah melewati banyak getir dan pahit, memang sepertinya pribadi ini menjumpai sebuah gemerlap harapan. Di sana teruntai harapan-harapan lain, yang berpendar menusuk keinginan agar tetap berada di jalur akademik.
Entah berapa banyak bisikan janji apa yang akan didapat ketika berada di zona nyaman tersebut. Mulai dari strata mata masyarakat yang tampak di atas, sampai strata mata kenyamanan hidup dengan bekal yang diberikan setiap bulan, selepas penat yang selalu dicari: pesangon.

Saudara tuaku baru saja membeli setumpuk kertas biografi dalam sebuah softcover: biografi tentang pak tua yang telah meletakkan gitar tuanya. Dia mempersilahkan siapa saja memainkannya. Hanya dia tak ingin ada yang membuat satu lagi yang sama. Dia ingin agar masing-masing menciptakan gitarnya sendiri-sendiri. Tapi kalau ada yang mau mencontoh beberapa hal dari gitarnya, dia mempersilahkan saja.

Dalam kalimat yang terangkai di dalamnya, keras menghantam pribadiku yang menggelayuti perdagangan ini. Langkah besar sewaktu masih berada di bangku penjara pendidikan, dengan menggotong ke sana - kemari plastik berisi roti, kini serasa ditantang oleh tumpukan kertas ini: Kamu sekarang mau apa?

Memang harapan tak perlu berlebihan, tapi setidaknya ada harapan. Tepatnya, keinginan. Kuat sekali untuk ikut berenang melawan kabel utama. Dan sekarang, langkah itu kembali ditantang tumpukan kertas tadi dengan menghadapkan banyak pilihan persimpangan: Kamu sekarang mau kemana?

Harapan ibu bapak kandung memang besar. Hasrat pribadi ini mungkin masih dianggap hobi semata. Pribadi yang dibesarkan dengan hidup berkecukupan ini, mungkin menjadi sebab pribadi ini mungkin dipandang tak mampu: Kamu manja, ngapain kamu mau dagang?

Tersirat penulis kalimat di tumpukan kertas itu, sudahlah, tak usah banyak rencana. Jika ada kesempatan datang, ambillah. Jika tak ada, carilah. Jika tak menemukan, maka ciptakanlah.

Proses mendewasakan inilah yang seharusnya menjadi batu loncatan di masa mendatang. Apalagi, lingkungan esok adalah baru. Justru lebih bersemangat.

Sudahlah, tak usah berharap. Lakukan saja. ;)

(ditulis saat ingin menulis)

Tidak ada komentar: