Yahoo!

Make Your Domains Yahoo! for Only US$9/yr!

Selasa, 07 September 2010

Sampai Mati...

http://jejakdiri.files.wordpress.com/2008/09/sholat1.jpg
Assalaamu'alaikum, Wa Rahmatullaahi, Wa Barakaatuh

Dalam postingan ini saya mengambil materi dari Pak Muhammad Abduh Tuasikal di sini, sama tulisan beliau di buletin Jum'at At-Tauhid edisi 36/6. Kenapa copy paste? Nggak ah, ini versi bahasa nya lain. Saya kan anak SMA.. (njuk ngopo?)

Yak, mulai yo!
Jadi gini, yang namanya bulan penuh dengan berkah itu ya begini ini: rame banget orang pada beribadah karena pahala yang berlipat ganda. Wuiddih! Masjid pasti ramenya, shalat lima waktu rutin jama'ah di masjid (soalnya ada temen yang ngajak :p), shalat tarawih niat banget sampai witirnya ngantuk - ngantuk gitu deh. Nah, itu dia jadi tanda kalo Ramadhan itu bulan yang penuh berkah.


Tapi ada yang pernah kritis gak ya, ngeliat pola - pola seperti ini pas Ramadhan aja a.k.a gak konsisten? Pas Ramadhan shalatnya bikin kagum, habis itu jadi alum (layu) soalnya jadi sering bolong trus ngremehin. Beuh, belum tahu sanksinya nih... Rajin baca - baca buku ilmu agama deh (tapi saya rekomendasikan untuk tanya ustadz - ustadz dulu, biar gak salah milih buku. Syukur - syukur yang ngikut Ahlussunnah Wal Jama'ah).


Jangan Kayak Pasar Tumpah Dong..


Ada firman Allah Subhannahu Wa Ta'ala di Q.S Al-Hijr: 99 yang bunyinya : "Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni kematian)". Ada ulama' yang berpendapat kalau "Sembahlah Allah bukan pada waktu tertentu saja". Ada hadits shahih riwayat Muslim juga yang menerangkan kalau Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wa Sallam memerintahkan kita ibadah itu bukan cuma sesaat doang. Dari 'Aisyah radhiyallahu'anha, Rasulullah bersabda: "Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit" (HR.Muslim no. 783). Nah, sebagai Muslim taat memang seharusnya nggak terputus - putus ibadah kita ini kepada Allah Ta'ala kecuali ada udzur (Halangan). Jadi, jangan cuma niru pasar tumpah di jalanan itu. Untung gedhe di Ramadhan, tapi bulan lain nganggur ngemis pekerjaan. Tahun baru bikin terompet untung gedhe, trus nganggur lagi. Yah, panen untung kok cuma musiman. Sama, panen amal kok musiman? (meskipun berdalih wirausaha karena dianjurkan Nabi, ya nggak gitu juga kali usahanya. Ajeg dong!)


Nih, Yang Harus Dijaga Selepas Ramadhan


1. Shalat Fardhu 'Ain lima waktu. Siapa yang nggak kenal coba? Langsung tembak nih, Rasulullah bersabda "Perjanjian antara kami (Muslim) dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya maka dia kafir" (dishahih kan oleh Syaikh Al Albani). 'Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu pernah mengatakan di akhir - akhir hidupnya "Tidaklah disebut Muslim orang yang meningggalkan shalat" (kitab Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, dari Imam Ahmad, cetakan pertama, 1426H, hal.41). Ibnu Qayyim juga berpendapat bahwa kaum muslimin tidak ada yang memperselisihkan tentang meninggalkan shalat adalah dosa besar yang paling besar, dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, zina, mencuri, dan minum - minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan dunia di dunia dan akhirat." (Kitab Ash-Sholah). Berarti ninggalin satu shalat fardhu dosanya lebih besar dari dosa zina. Tapi bukan berarti lebih baik zina. Dipakai ya otaknya kalau lagi baca.... Zina aja dosa gedhe sekali, malah ninggalin shalat.


2. Nah, shalatnya jama'ah di masjid ya. Terutama buat pria nih, karena lebih afdhal. Bahkan Rasulullah pernah ingin membakar rumah orang yang gak jama'ah ke masjid lho! "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan shalat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti shalat jama'ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka". (HR Bukhari no.644 dan Muslim no.651, dari Abu Hurairah). Tetapi kalau buat wanita memang lebih afdhal di rumah jika tidak ada yang menemani menuju masjid, dan tidak ada yang dipamitin. Ini bentuk perlindungan terhadap wanita agar tidak terjadi hal-hal buruk. Dan aurat harus ditutup rapat ya. Tujuannya ya agar tidak diganggu oranglah. Makanya, jangan nyombong "Ah, ngapain sih aku kan bisa jalan sendiri". Kalau ada apa-apa, baru deh ngrasa.


3. Coba deh dirutinin puasa sunnah. Jadi puasa sunnah itu kayak penyempurna puasa Ramadhan gitu. Logikanya gini, setiap amal kebaikan yang kita buat, Allah menjanjikan sepuluh pahala setiap kebaikan. Nah, kan ada tuh puasa Syawal selama enam hari. Kalo Ramadhan itu 30 hari berarti 30 x 10 = 300, Syawal 6 x 10 = 60. Jadi 300 + 60 = 360pahala! Hampir sama kayak puasa setahun ya? IYA! Nggak mau? Rugi loe.. "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh." (HR. Muslim no.1164)


4. Nih, merutinkan shalat malam. Kalo pas Ramadhan kita udah terbiasa shalat Tarawih di awal malam (shalat Tarawih termasuk shalat malam), kalo diluar bulan Ramadhan shalatnya di 1/3 malam terakhir. Nah, rugi banget kalo kita ini ninggalin shalat yang satu ni! Saya saja sering mencoba bangun, tapi cuma matiin alarm. Mungkin hikmahnya, karena waktu - waktu inilah yang berat, maka ganjarannya pun sudah pasti melimpah! Rasulullah bersabda: “Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (HR. Bukhari). Ada yang berpendapat 1 / 3 malam terakhir itu mulai jam dua-an gitu sampe Subuh.


Tuh, coba deh pertahananin yang itu - itu! Jangan cuma jadi orang yang beriman aja, tapi coba deh tingkatin jadi orang yang taqwa! Kan sering itu di Shalat Jum'at dido'ain jadi orang yang bertaqwa? (Amiin..)

Tidak ada komentar: