Assalaamu'alaikum, Wa Rahmatullaahi, Wa Barakaatuh.
Jam 14.15 tadi katanya ada rapat sih. TERNYATA, biasalah Indonesia yang jarang mau belajar dari kesalahan dahulu. Baru jam 15.00 mulai. Rapat itu diadakan dalam rangka Lomba Sekolah Sehat (walah,,) yang penilaiannya mulai bulan April secara mengendap-ngendap oleh Dinas. Rapat itu membahas langkah ke depan untuk mewujudkan sekolah yang sehat (atau sekolah yang juara Lomba Sekolah Sehat?). Ada yang menarik sih di situasi rapat saat itu. Sore itu saya cuma diam dan menunggu waktu yang tepat untuk saya berbicara. Karena saya mencoba untuk menggali informasi sebanyak mungkin, lalu saya rangkai. Dan bila menemukan kejanggalan dalam apa yang saya rumuskan, baru saya bertanya. Nah, pada saat terjadi banyak pendapat saya teringat kembali tentang situasi DPR Indonesia saat ini. Hah, paling sekarang baru pada senyum-senyum ngakak liat kasusnya Century ketelen Gayus Tambunan. Susno juga terpinggirkan.
Jam 14.15 tadi katanya ada rapat sih. TERNYATA, biasalah Indonesia yang jarang mau belajar dari kesalahan dahulu. Baru jam 15.00 mulai. Rapat itu diadakan dalam rangka Lomba Sekolah Sehat (walah,,) yang penilaiannya mulai bulan April secara mengendap-ngendap oleh Dinas. Rapat itu membahas langkah ke depan untuk mewujudkan sekolah yang sehat (atau sekolah yang juara Lomba Sekolah Sehat?). Ada yang menarik sih di situasi rapat saat itu. Sore itu saya cuma diam dan menunggu waktu yang tepat untuk saya berbicara. Karena saya mencoba untuk menggali informasi sebanyak mungkin, lalu saya rangkai. Dan bila menemukan kejanggalan dalam apa yang saya rumuskan, baru saya bertanya. Nah, pada saat terjadi banyak pendapat saya teringat kembali tentang situasi DPR Indonesia saat ini. Hah, paling sekarang baru pada senyum-senyum ngakak liat kasusnya Century ketelen Gayus Tambunan. Susno juga terpinggirkan.
Maksudnya, dalam rapat yang saya ikuti itu jelas menunjukkan kelas yang berbeda dengan para elite DPR. Namun saya menangkap ada hal yang sama, dan dalam rapat saya ini mungkin itulah akar permasalahan mengapa DPR masih seperti anak-anak. RAME SENDIRI, NGOBROL SENDIRI, MENGOMENTARI HAL YANG TIDAK PERLU, parahnya GURUNYA TIDUR, JALAN KESANA-KEMARI, dan nyebai. Yah, setidaknya terakhir-terakhir ada guyonan dikit jadi fresh lagi. Bahkan saya bawa pulang nasi bungkus.
Mungkin gara-gara baca bukunya Robert T. Kiyosaki, saya jadi agak sentimen sama sekolah. Jadi sensi deh. Tapi, seharusnya potret mata saya yang tertulis dalam blog ini bisa menjadi sesuatu yang menginspirasi anda. Bahwa "sesuatu yang ditanam sejak dini, gen yang dibawa akan sama hingga besar nanti".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar